Senin, 07 Januari 2008

Catatan Kehidupan

Lima Hari Tahun Baru

SELASA, 1 Januari 2008
Pertengahan malam pergantian tahun 2007-2008. Para pejabat enggan keluar rumah. Mereka mengurung diri di rumah dinas mereka yang megah. Katanya, perayaan tahun baru tidak mesti hura-hura. Lebih baik bermuhasabah sembari berzikir dan berdoa bersama semoga Indonesia Raya semakin jaya. Tak ada tiupan terompet dari mulut mereka. Tak ada aksi panggung artis Dorce Gamalama. Padahal di tahun-tahun sebelumnya mereka berderet-deret memegang terompet kertas sambil berhitung mundur menjelang pergantian tahun. Tret tet tet... sambil menyaksikan penyanyi dangdut menggoyang-goyangkan pinggul mereka.
Rupanya: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla juga melakukan hal yang sama.
Ternyata: Pejabat kita lebih takut kepada pimpinannya daripada kepada Tuhannya.
Rabu, 2 Januari 2008
Ini adalah hari pertama masuk kerja bagi pegawai pemerintah. Sejak tiga pekan di akhir tahun 2007, ruang-ruang bersekat di gedung pemerintah memang cenderung lengang. Pelayanan berjalan tidak sempurna. Kata mereka, ‘’tunggu tahun baru saja. Sekarang pegawai banyak yang cuti dan banyak tanggal merahnya.’’ Padahal, rakyat sudah menjerit. Gas langka, harga semen menggila, harga sayur selangit, kehidupan rakyat selalu sulit.
Rupanya: Di hari pertama ini masih banyak aparat pemerintah tidak masuk kerja.
Ternyata: Pemerintah tidak berdaya apa-apa ketika semua harga naik selangit dan sebagian harga hilang di kolong langit karena disembunyikan jin iprit.
Kamis, 3 Januari 2008
Berita buruk datang bertubi-tubi, menikam perasaan dan kedalaman hati. Mulai jamaah haji Riau yang terlantar di Madinah, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Riau yang hanya Rp5,737 triliun, perpanjangan penahanan Bupati Pelalawan HT Azmun Jaafar 40 hari lagi, dan berita lainnya yang membuat hari Kamis mengundang bad mood.
Rupanya: Gubernur menganggap DIPA Riau tahun 2008 naik dibanding 20007.
Ternyata: DIPA Riau 2008 turun Rp29 miliar dibanding tahun 2007 yang dulunya Rp5,737 triliun. Dan ternyata lagi, angka Rp5,737 triliun sangat jauh dari harapan Riau yang menargetkan angka Rp24 triliun.
Jumat, 4 Januari 2008
Anak seorang pejabat penting Pemko Pekanbaru dihukum enam bulan penjara dengan masa percobaan 10 bulan. Perempuan yang baru berumur 17 tahun ini, divonis bersalah setelah melakukan penganiayaan terhadap teman sebayanya. Ya, ini mungkin sebuah pembelajaran kepada kita, bahwa anak pejabat tidak semena-mena melakukan tindakan tercela.
Rupanya: Perempuan yang dianiaya anak pejabat itu juga anak seorang pejabat, bahkan anak seorang mantan Kapolres. Andai yang dianiaya dia anak orang biasa...
Ternyata: Anak pejabat itu dituntut tujuh tahun penjara.
Sabtu, 5, Januari 2008
Saya sudah merencanakan liburan singkat yang menyenangkan. Namun ternyata akhir pekan ini Riau masih disapu kabut duka dan berita yang menimbulkan luka. Ada 400 kios yang terbakar di Pasar Belilas, Indragiri Hulu. Mantan pejabar Rokan Hulu, Ramlan Zas dan Syafruddin ditahan lagi, dan berita lainnya tentang cerita duka.
Rupanya: Kita harus menjalani tahun 2008 dengan penuh kehati-hatian. Kembalilah ke khittah sebagai manusia.
Ternyata: Masih ada berita menarik dan insya Allah akan mengundang bahagia; Riau Pos bekerja sama dengan Jawa Pos mengadakan DetEksi Basket League (DBL). Yap, kepada anak-anak muda di Riau, ketika Anda selalu membaca tingkah-polah orang-orang tua yang berlumur duka, mari kita tatap hari depan dengan warna kita sendiri yang penuh suka dan tanpa linangan air mata. Dunia ini milik kita! Selamat datang di basket liga!***

0 komentar: